Yuk Intip Harga Bitcoin Dari Masa Ke Masa

Tentunya sangat menarik untuk mengintip kembali harga bitcoin dari masa ke masa. Dari sejak kemunculannya hingga halving pada Mei 2020 yang diprediksi akan menjadikan nilai Bitcoin kembali menguat.

Bitcoin sendiri merupakan mata uang digital yang memiliki enskripsi sangat kuat. Desain peer-to-peer membuat setiap transaksi yang dilakukan tidak lagi membutuhkan pihak ketiga yang biasannya pengambil keuntungan.


Harga Bitcoin Awal Muncul

Saat pertama kali, transaksi Bitcoin dilakukan secara privat. Jadi tidak tahu kapan dan bagaimana mereka. Pemakaian Bitcon mulai berkembang karena cypto yang mulai mendapat perhatian orang banyak saat Mei 2010.

Kala itu, Lazlo Hanyecs sebagai penggemar Bitcoin membeli dua Pizza dengan menukarkan 10.000 BTC untuk dua potong pizza atau dihargai 0.0025 dollar saja per 1 BTC.

Naik Perlahan Di Tahun 2013

Saat terjadi inflasi besar-besaran di tahun 2013, Bitcoin mulai naik berlahan. Mata uang kripto ini mengalami lonjakan menjadi 1.000 dlolar per koin.

Kenaikan yang cukup tinggi tersebut membuat media tertarik untuk menulisnya. Salah satunya adalah Bussines Insider yang membuat tulisan berjudul “I’m Changing My Mind about Bitcoin”.

Harga Bitcoin Tertinggi Terjadi Tahun 2017

Pada 2014 hingga 2016 harga koin stabil berkisar antara 400 hingga 650 dollar. Nilai Bitcoin mulai meroket dan mencapai puncaknya pada Desember. Di tahun tersebut harga mata uang kripto meningkat hingga 19.340 dollar per koinnya atau sekitar Rp 261 juta.

Padahal pada awal tahun 2017, harganya sekitar Rp 13,5 juta saja atau kurang dari 1.000 dollar. Nilai Bitcoin yang terus menguat, didorong oleh investor yang terus meluas. Saat itu, beberapa bursa kripto juga berencana meluncurkan bursa berjangka untuk Bitcoin.

Salah satu penyebab lonjakan ini adalah fork Bitcoin yang dibagikan dalam bentuk Bitcoin Cash dan BTC.  Tahun ini juga beberap institusi keuangan ternama ikut bergabung dalam dunia kripto. Mereka membentuk platform untuk melakukan trading.

Harga Bitcoin Anjlog di 2018

Amsyong, pada 2018 nilai Bitcoin turun sangat drastis dalam waktu yang cepat. Mengawali tahun 2018, Bitcoin bernilai jual 12.424 dollar atau 176 juta. Nilai tukarnya terus mengalami penurunan sejak bulan Mei.

Tak hanya Bitcoin, alt coin lainnya juga ikut turun secara gila-gilaan seperti Ripple, Ethereum dan lainnya.  Sejak harga tertinggi pada Desember 2017, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 30 persen hingga hanya 14.000 dollar per koin.

Sampai dengan Februari, Bitcoin semakin terjun bebas dengan penurunan 50 persen ke angka 7.000 dollar. Pada awal Maret harganya merangkak naik senilai 11.000 dollar. Tetapi satu bulan kemudian, harganya kembali turun.

Harga yang fluktuatif terjadi dari bulan April hingga November. Pada November bahkan nilai Bitcoin menyentuh titik terendahnya yakni dibawah 5.000 dollar per koin. Lantas apa penyebab harga dari Bitcoin hingga terjun bebas?

Harga Bitcoin 2020

Di tahun 2020, nilai Bitcoin mulai merangkak naik. Bahkan pada Mei, harganya menembus 10.000 dollar atau senilai Rp 150 juta. Kenaikan ini terjadi karena ada rencana halving atau pengurangan supply pada 12 Mei. Proses halving diadakan setiap empat tahun sekali untuk menjaga inflasi.

Tetapi harganya diprediksi akan anjlok karena pandemi corona. Namun banyak investor yang optimis dengan kenaikan Bitcoin. CEO Galaxy Digital misalnya, mengatakan bahwa pada masa pandemi seperti ini merupakan waktu tepat untuk investasi bitcoin.

Demikian perjalanan dan harga bitcoin dari masa ke masa. Di tahun 2020, sejumlah pihak memperdiksi harga bitcoin naik dan sebagian lain memprediksi nyungsep karena pandemi. Lantas apa pendapat pembaca mengenai prediksi Bitcoin di tahun ini?


Artikel Terkait

Previous
Next Post »