Bank Sampah Hadir Untuk Bantu Pemulihan Ekonomi masyarakat Desa Kaliwadas, Serang


Efi Safitri (21) Mahasiswa Fakultas Hukum Undip bekerjasama dengan Arip Hidayat (42) selaku pemilik bank sampah Lestari untuk menggerakkan kembali program bank Sampah di desa Kaliwadas yang sudah lama vakum. Hadirnya kembali program bank sampah dengan harapan bisa sedikit membantu memulihkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi yang terjadi saat ini. 

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Program bank sampah diawali dengan sosialiasi mengenai pemilahan sampah yang benar yakni dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. 

Hanya sampah anorganik yang bisa disetorkan. Sampah anorganik ini berupa plastik, bisa plastik dari karung beras, plastik detergen, minuman instan, dan sebagainya. Kemudian botol mineral, besi dan kertas. Jumlah minimum penyetoran adalah 1 kg. 

Sama seperti pada bank penyimpanan uang, nantinya nasabah bisa langsung datang ke bank untuk melakuka penyetoran. Namun bukan uang yang disetorkan, melainkan sampah. Sampah tersebut kemudian ditimbang dan di catat di buku tabungan sampah oleh petugas.

Program ini diwujudkan untuk menyulap sampah menjadi uang sehingga ekonomi masyarakat bisa sedikit terbantu. Selain itu kebersihan lingkungan juga terjaga dari sampah khususnya sampah plastik. Ini merupakan salah satu langkah bagus untuk mengatasi masalah sampah serta ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »